Menu

Wednesday, November 16, 2016

Macam-macam Puasa (Puasa Nadzar)





PUASA NADZAR

1.     Pengertian puasa nadzar dan dalilnya
a)     Pengertian puasa nadzar
Secara bahasa nadzar berarti mengharuskan. Sedangkan menurut istilah nadzar berartiperbuatan seorang mukalaf (orang yang telah terbebani syari’at) yang mengharuskan dirinya dengan satu bentuk ibadah, yang mana sesuatu itu pada asalnya tidak wajib atas orang tersebut.
Puasa nadzar merupakan puasa yang wajib ditunaikan oleh orang yang telah melakukan janji untuk berpuasa. misalnya seeorang yang bernadzar untuk berpuasa jika ia telah lulus sekolah. namun jika seseorang itu tidak mampu untuk melakukan nadzarnya maka ia dikenai denda atau kafarat. bagaimana kafaratnya? untuk mengetahui itu, maka disini saya akan menjelaskan tentang puasa nadzar.
Hadist riwayat Abdullah bin Umar ra.ia berkata :  
Suatu hari Rasulullah saw. melarang kami bernazar, beliau bersabda: Sesungguhnya nazar itu tidak dapat menangkal sesuatu apa pun tetapi hanya untuk mengeluarkan sesuatu dari orang yang kikir.
Puasa nazar wajib ditunaikan apabila kita telah berperoleh ataupun berjaya mendapatkan sesuatu apa yang kita ingini itu. Jika apa yang kita nazarkan itu tidak berjaya maka tidaklah wajib keatas kita untuk menunaikan nazar tersebut. Puasa wajib nafsi adalah suatu ibadah yang wajib dikerjakan akan sesuatu permintaan yang bersyarat (menepati janji) dan disebut juga dengan nama puasa nazar. Contohnya seperti berkata seseorang itu sekiranya ditakdirkan isteriku melahirkan anak perempuan maka aku bernazar untuk berpuasa satu hari. Jika betul ia mendapat anak perempuan maka wajiblah ia berpuasa.
b)     Dalil puasa nadzar
·       QS. Al-Baqarah : 270
وَ مَا اَنْفَقْتُمْ مّنْ نَفَقَةٍ اَوْ نَذَرْتُمْ مّنْ نَذْرٍ فَإِنَّ اللهَ يَعْلَمُهُ وَ مَا لِلظّلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَارٍ. البقرة
Artinya : Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nadzarkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat dhalim tidak ada seorang penolongpun baginya. [QS. Al-Baqarah : 270]
·       Hadits Nabi Muhammad SAW
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ: اَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَوْمًا يَنْهَانَا عَنِ النَّذْرِ وَ يَقُوْلُ: اِنَّهُ لاَ يَرُدُّ شَيْئًا، وَ اِنَّمَا يُسْتَخْرَجُ بِهِ مِنَ الشَّحِيْحِ. مسلم
Artinya : Dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata : Pada suatu hari Rasulullah SAW melarang kami dari bernadzar dan beliau bersabda, “Sesungguhnya nadzar tidak bisa menolak sesuatu, dan hanyasanya dengan nadzar itu sesuatu dikeluarkan dari orang bakhil”. [HR. Muslim]
2.     Hukum puasa nadzar
Nazar adalah merupakan janji dari seseorang kepada Allah swt. oleh sebab  maka hukumnya menjadi wajib untuk dilaksanakan. Sehingga puasa nazar setelah dijanjikan maka hukumnya adalah menjadi wajib.
Hal ini berdasarkan dalil firman Allah swt. dalam al-Qur’an yang berbunyi:
يُوفُونَ بِٱلنَّذۡرِ وَيَخَافُونَ يَوۡمٗا كَانَ شَرُّهُۥ مُسۡتَطِيرٗا
Artinya : Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
Juga Dalil hadits dari sabda Nabi saw. yang menerangkan bahwa puasa nazar hukumnya wajib :
مَنْ نَذَر اَنْ يُطِيْعَ اللهِ فَلْيُطِعْهُ.رواه البخارى
Artinya : siapa yang bernazar akan menaati Allah, hendaknya dia menepati janjinya. (HR. Bukhari).
3.     Sebab-sebab terjadinya puasa nadzar
Sebab seseorang wajib melaksanakan puasa nazar adalah dikarenakan seseorang telah berjanji atau nazar untuk mengerjakan puasa baik dengan syarat atau tanpa syarat seperti yang telah dijelaskan di atas. Syarat yang lain adalah seseorang tersebut telah memenuhi syarat-syarat untuk berpuasa.
Kesimpulannya adalah apabila seseorang bernazar atau berjanji ingin mengerjakan hal kebaikan maka hukumnya adalah wajib untuk melaksanakan nazar tersebut. Misalnya berjanji melaksanakan puasa, maka seseorang yang telah berjanji ini wajib melaksanakan puasa nazar baik dengan syarat atau tanpa syarat. Apabila seseorang ini tidak melaksanakan puasa nazar, maka dia wajib membayar denda atau kafarat nazar sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah swt. Nazar dalam hal keburukan tidak diperbolehkan dalam Islam dan hukumnya adalah dosa apabila melaksanakannya dan seseorang yang bernazar keburukan ini juga wajib membayar denda atau kafarat nazar.
 

No comments:

Post a Comment