PUASA SUNAH
a)
Pengertian puasa sunnah
Puasa sunat ialah puasa yang dikerjakan
kerana semata-mata untuk mengharapkan akan keampunan, keridhaan, balasan
kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah. Puasa sunat boleh dikerjakan pada
bila-bila masa yang diingini jika seseorang itu merasa ia berkemampuan untuk
melaksanakannya kecuali pada hari-hari yang telah diharamkan dan pada hari-hari
yang makruh berpuasa.
b)
Dalil puasa sunnah
دَخَلَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ: هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ ؟ فَقُلْنَا:
لا. قَالَ: فَإِنِى إِذًا صَائِمٌ، ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَر. فَقُلْنَا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ . فَقَالَ: أَرينيْهِ، فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ
صَائِمًا، فَأَكَلَ.
“Pada
suatu hari, Nabi SAW menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai
makanan?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan
berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata,
“Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat
dari kura, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari,
sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.” (HR. Muslim no. 1154).
2. Macam-macam puasa sunnah
a.
Puasa
Arafah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada
hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah
haji.
b.
Puasa
di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Di sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah, umat
muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan seperti berdzikir, istigfar,
berdo’a, bersedekah, serta yang paling ditekankan adalah melakukan puasa.
Mengapa? Karena mengerjakan puasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sama
seperti kita berpuasa selama setahun penuh serta seperti kita mengerjakan
sholat setiap malam yang sebanding dengan sholat pada malam Lailatul
Qodar.
c.
Puasa
Tasu’a
Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9
Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan
harinya yaitu di tanggal 10 Muharram. Kenapa harus begitu? Karena dihari yang
sama yaitu tanggal 10 Muharram orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.
d.
Puasa
Asyura (10 Muharram)
Ini adalah puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan
hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a. Imam As-Syafii dan pengikut
madzhabnya, imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan bahwa
dianjurkan menjalankan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram
secara berurutan.
e.
Puasa
Syawal
Puasa syawal merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan
pada enam hari di bulan syawal yang merupakan sunnah Nabi Muhammad Sholallahu
alaihi Wassalam. Adapun untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan
maupun secara terpisah.
f.
Puasa
Senin – Kamis
Puasa senin kamis merupakan puasa sunnah yang paling
sering dikerjakan oleh Rasulullah sholallahu Alaihi Wassalam.
g.
Puasa
Daud
Puasa daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara
selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka (tidak berpuasa). Dari
Abdullah bin Amru radhialahu ‘anhu, Rasulullah holallahu Alaihi Wassalam pernah
bersabda:
h.
Puasa
Sya’ban
Jenis puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam yang lainnya adalah puasa di bulan Sya’ban.
i.
Puasa
3 Hari pada Pertengahan Bulan
Puasa ini dikenal dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh,
dimana pelaksanaanya adalah di 3 hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal
13,14, dan 15.
j.
Puasa
di Bulan-bulan Haram (Asyhurul Hurum)
Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan di
bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rojab.
Mengapa demikian? karena bulan bulan tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu
yang haram (meninggalkan sesuatu perbuatan yang haram) dan mengamalkan puasa
dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan tersebut.
k. Puasa bagi Pemuda yang Belum Menikah
Ini merupakan puasa sunnah yang
dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap pemuda yang belum menikah sebagai
pengingat diri, terutama bagi pemuda yang memiliki syahwat tinggi. Puasa ini
bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk
berpuasa.
3. Hari-hari yang
disunnahkan dan diharamkan berpuasa
a.
Hari-hari yang
disunnahkan berpuasa
1)
Puasa arafah bagi yg tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Yaitu
pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa di hari arafah menghapus dosa dua tahun
setahun yg silam dan setahun yg akan datang.
2)
Puasa asyura dan tasu’a. Yaitu dihari ke sembilan dan sepuluh
bulan Muharam . Dan puasa Asyura itu menghapus dosa setahun yg telah lalu. .
Tentang puasa tasu’a pada setahun sebelum beliau meninggal beliau bersabda Pada
tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari ke sembilan.
3)
Puasa enam hari di bulan Syawal Barangsiapa berpuasa di bulan
Ramadhan dan meneruskannya di bulan enam hari di bulan Syawal maka seperti
berpuasa sepanjang tahun.
4)
Puasa di bulan Sya’ban. Aisyah berkata ‘Aku tidak pernah melihat
beliau lbh banyak berpuasa kecuali di bulan Sya’ban. (HR Muslim)
5)
Sepuluh pertama bulan Dzulhijjah berdasarkan hadis Bukhari dan
Muslim yg menerangkan bahwa tidak ada hari-hari yg amal shaleh lbh dicintai di
dalamnya dari pada hari-hari sepuluh Dzul hijjah.
6)
Puasa hari-hari putih yaitu pada tanggal 13.14. 15 pada tiap bulan
hijriah. Puasa hari tersebut seperti puasa sepanjang tahun (sesuai dgn HR
Nasa’i)
7)
Puasa hari Senin dan Kamis Sesungguhnya amal perbuatan diperlihatkan tiap hari Senin
dan Kamis kemudian Allah mengampuni tiap orang muslim atau orang mukmin kecuali
dua orang yg saling mendiamkan. Allah berfirman ‘ Tundalah pengampunan mereka
berdua.
8)
Puasa Dawud sehari puasa sehari tidak. Puasa sunah yang paling
baik dan paling dicintai Allah.
b.
Hari-hari yang
diharamkan berpuasa
1)
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
2)
Hari-hari Tashriq
3)
Hari syak (Hari Diragukan)
4)
Setelah tanggal 15 Sya’ban kecuali jika
didahulukan sebelumnya dengan puasa.
5)
Al-wishal (puasa non
stop)
6)
Puasa sepanjang
tahun (shaumu ad-dahr).
No comments:
Post a Comment